Kecepatan mendapatkan pekerjaan, besaran gaji atau pendapatan yang diterima serta kesesuaian antara bidang studi yang ditempuh dengan bidang pekerjaan yang digeluti merupakan komponen penting yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) sebuah perguruan tinggi. Bagi program studi di perguruan tinggi, komponen-komponen tersebut harus menjadi perhatian khusus karena dapat menjadi bahan evaluasi proses pembelajaran yang sedang dijalankan oleh program studi tersebut. Saat ini, perguruan tinggi di Indonesia biasa melakukan tracer study terhadap alumni atau lulusan terutama bagi alumni yang dua tahun terakhir lulus.
Secara definitif, tracer study merupakan pelacakan jejak lulusan atau alumni yang dilakukan kepada alumni setelah lulus. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui outcome pendidikan dalam bentuk transisi dari dunia pendidikan tinggi ke dunia kerja. Selain untuk mengetahui outcome pendidikan, tracer study dapat pula sebagai metode yang digunakan oleh beberapa perguruan tinggi untuk memperoleh umpan balik dari alumni. Umpan balik ini sangat bermanfaat bagi program studi atau perguruan tinggi tersebut sebagai bahan evaluasi untuk lebih mengembangkan sistem pembelajaran yang ada di program studi tersebut.
Universitas Diponegoro baru-baru ini menyelenggarakan kegiatan “Workshop Penguatan Tracer Study Universitas Diponegoro Semester 2 Tahun 2023” selama tiga hari di Grand Wahid Hotel Salatiga. Kegiatan berlangsung dari tanggal 26-28 Oktober 2023 dan diikuti oleh Ketua Program Studi dan Tenaga Kependidikan (Tendik) di lingkungan Universitas Diponegoro, termasuk Ketua Program Studi dan Tendik Magister Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan dan Pertanian. Pada kegiatan tersebut dilakukan tracer terhadap alumni program studi sehingga diketahui seberapa lama alumni tersebut mendapatkan pekerjaan, besaran pendapatan yang diterima serta kesesuaian bidang studi dengan bidang pekerjaan yang digeluti oleh lulusan tersebut.